Kamis, 22 Oktober 2015

RITUAL ASYURO



RITUAL ASYURO


Dalam Kitab Al Ghunyah, karya Syeikh Abdul Qodir al Jilani, juz 1 halaman 313:

قَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْه وَسَلَّمَ خَلَقَ اللهُ تَعَالَى السَّمَوَاتِ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ وَالْأَرْضَ كَمِثْلِهِ وَخَلَقَ الْجِبَالَ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ وَالنُّجُوْمَ كَمِثْلِهِ.......  وَيَوْمُ الْقِيَامَةِ فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ وَأَوَّلُ مَطَرٍ نَزَلَ مِنَ السَّمَاءِ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ

Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Allah menciptakan langit pada hari Asyura, begitu juga bumi. Allah menciptakan gunung pada hari Asyura, begitu juga bintang-bintang........
Hari qiyamat jatuh pada hari Asyura. Hujan yang pertama turun dari langit adalah pada hari Asyura........

Tambahan:
Hari Qiyamat

Dalam Kitab shahih Muslim  juz 4 halaman 327:
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ فِيْهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيْهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ وَفِيْهِ أُخْرِجَ مِنْهَا وَلَا تَقُوْمُ السَّاعَةُ إِلَّا فِيْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ

Dalam  kitab Faidhul Qodier juz 3 halaman 658:
وَفِيْهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ وَفِيْهِ أُخْرِجَ مِنْهَا وَلَا تَقُوْمُ السَّاعَةُ إِلَّا فِيْ يَوْمِ الْجُمُعُةِ) قَالَ الْقَاضِيْ : بَيْنَ الصُّبْحِ وَطُلُوْعِ الشَّمْسِ


Adapun Amailyah pada Hari Asyura adalah sebagai berikut:

1. Berpuasa

Dalam Kitab Al Ghunyah, karya Syeikh Abdul Qodir al Jilani, juz 1 halaman 313:


عَنْ مَيْمُونِ بْنِ مِهْرَانَ ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ مِنَ الْمُحَرَّمِ أُعْطِيَ ثَوَابَ عَشْرَةِ آلافِ مَلَكٍ
وَمَنْ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ مِنَ الْمُحَرَّمِ أُعْطِيَ ثَوَابَ عَشْرَةِ آلَافِ شَهِيْدٍ وثَوَابَ عَشْرَةِ آلَافِ حَاجٍّ وَمُعْتَمِرٍ

Dari Maimun bin Mihran, dari Abdullah bin Abbas radhiyallaahu ‘anhumaa, berkata, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Barang siapa berpuasa pada hari Asyura bulan Muharram maka dia diberi pahala sepuluh ribu malaikat.  Barang siapa berpuasa pada hari Asyura bulan Muharram maka dia diberi pahala sepuluh ribu orang mati syahid, dan pahala sepuluh ribu orang haji dan orang umrah


Dalam Kitab I’anah juz 2 halaman 269-270:
رُوِيَ أَنَّ فَقِيْرًا كَانَ لَهُ عِيَالٌ فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ فَأَصْبَحَ هُوَ وَعِيَالُهُ صِيَامًا وَلَمْ يَكُنْ عِنْدَهُمْ شَيْئٌ فَخَرَجَ يَطُوْفُ عَلَى شَيْئٍ يُفْطِرُوْنَ عَلَيْهِ فَلَمْ يَجِدْ شَيْئًا فَدَخَلَ سُوْقَ الصِّرْفِ، فَرَأَى رَجُلًا مُسْلِمًا قَدْ فَرَشَ فِيْ دُكَّانِهِ النُّطُوْعَ الْمُثْمِنَةَ وَسَكَبَ عَلَيْهَا أَكْوَامَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ فَتَقَدَّمَ إِلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْهِ وَقَالَ لَهُ يَا سَيِّدِيْ أَنَا فَقِيْرٌ لَعَلَّ أَنْ تُقْرِضَنِيْ دِرْهَمًا وَاحِدًا أَشْتَرِيْ بِهِ فُطُوْرًا لِعِيَالِيْ وَأَدْعُوْ لَكَ فِيْ هَذَا الْيَوْمِ فَوَلَّى بِوَجْهِهِ عَنْهُ وَلَمْ يُعْطِهِ شَيْئًا فَرَجَعَ الْفَقِيْرُ وَهُوَ مَكْسُوْرُ الْقَلْبِ وَوَلَّى وَدَمْعُهُ يَجْرِيْ عَلَى خَدِّهِ

فَرَآهُ جَارٌ لَهُ صَيْرَفِيٌّ - وَكَانَ يَهُوْدِيًّا - فَنَزَلَ خَلْفَ الْفَقِيْرِ وَقَالَ لَهُ أَرَاكَ تَكَلَّمْتَ مَعَ جَارِيْ فُلَانٍ فَقَالَ قَصَدْتُهُ فِيْ دِرْهَمٍ وَاحِدٍ لِأُفَطِّرَ بِهِ عِيَالِي فَرَدَّنِيْ خَائِبًا وَقُلْتُ لَهُ أَدْعُوْ لَكَ فِيْ هَذَا الْيَوْمِ فَقَالَ الْيَهُوْدِيُّ وَمَا هَذَا الْيَوْمُ ؟ فَقَالَ الْفَقِيْرُ هَذَا يَوْمُ عَاشُوْرَاءَ - وَذَكَرَ لَهُ بَعْضَ فَضَائِلِهِ - فَنَاوَلَهُ الْيَهُوْدِيُّ عَشْرَةَ دَرَاهِمَ وَقَالَ لَهُ خُذْ هَذِهِ وَأَنْفِقْهَا عَلَى عِيَالِكَ إِكْرَامًا لِهَذَا الْيَوْمِ.
فَمَضَى الْفَقِيْرُ وَقَدِ انْشَرَحَ لِذَلِكَ وَوَسَّعَ عَلَى أَهْلِهِ النَّفَقَةَ

فَلَمَّا كَانَ اللَّيْلُ رَأَى الصَّيْرَفِيُّ - الْمُسْلِمُ - فِي الْمَنَامِ كَأَنَّ الْقِيَامَةَ قَدْ قَامَتْ وَقَدِ اشْتَدَّ الْعَطَشُ وَالْكَرْبُ فَنَظَرَ فَإِذَا قَصْرٌ مِنْ لُؤْلُؤَةٍ بَيْضَاءَ أَبْوَابُهُ مِنَ الْيَاقُوْتِ الْأَحْمَرِ فَرَفَعَ رَأْسَهُ وَقَالَ يَا أَهْلَ هَذَا الْقَصْرِ اِسْقَوْنِيْ شَرْبَةَ مَاءٍ فَنُوْدِيَ هَذَا الْقَصْرُ كَانَ قَصْرَكَ بِالْأَمِسِ فَلَمَّا رَدَدْتَ ذَلِكَ الْفَقِيْرَ مَكْسُوْرَ الْقَلْبِ مَحَى اسْمَكَ مَنْ عَلَيْهِ وَكَتَبَ بِاسْمِ جَارِكَ الْيَهُوْدِيِّ الَّذِيْ جَبَرَهُ وَأَعْطَاهُ عَشْرَة دَرَاهِمَ.

فَأَصْبَحَ الصَّيْرَفِيُّ مَذْعُوْرًا فَنَادَى  عَلَى نَفْسِهِ بِالْوَيْلِ وَالثُّبُوْرِ فَجَاءَ إِلَى جَارِهِ الْيَهُوْدِيِّ وَقَالَ أَنْتَ جَارِيْ وَلِيْ عَلَيْكَ حَقٌّ وَلِيْ إِلَيْكَ حَاجَةٌ
قَالَ وَمَا هِيَ ؟ قَالَ تَبِيْعُنِيْ ثَوَابَ الْعَشْرَةِ دَرَاهِمَ  الَّتِيْ دَفَعْتَهَا بِالْأَمْسِ لِلْفَقِيْرِ بِمِائَةِ دِرْهَمٍ.

فَقَالَ وَاللهِ وَلَا بِمِائَةِ أَلْفِ دِيْنَارٍ وَلَوْ طَلَبْتَ أَنْ تَدْخُلَ مِنْ بَابِ الْقَصْرِ الَّذِيْ رَأَيْتَهُ الْبَارِحَةَ لَمَا مَكَّنْتُكَ مِنَ الدُّخُوْلِ فِيهِ.

فَقَالَ وَمَنْ كَشَفَ لَكَ عَنْ هَذِا السِّرِّ الْمَصُوْنِ ؟
قَالَ الَّذِيْ يَقُوْلُ لِلشَّيْئِ كُنْ فَيَكُوْنُ وَأَنَا أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهِ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

Diriwayatkan, di pagi hari Asyura yang indah (10 Muharram), si faqir dan keluarganya terpaksa berpuasa karena tiada makanan sama sekali. Dengan langkah penuh kemantapan ia pergi keluar rumah, melihat sekeliling rumah, berharap mendapatkan sesuatu untuk mengganjal perut keluarganya. Namun, ia tidak mendapatkannya. Dengan tetap berharap, ia terus melangkahkan kakinya menuju ke sebuah pasar. Di situ ia melihat seorang lelaki muslim kaya raya tukang menukar uang yang lagi bersantai di depan tokonya.
Si Faqir mendekatinya, mengucapkan salam dan berkata,
“Tuanku, aku orang faqir. Maukah engkau menghutangiku satu dirham saja, akan ku belikan makanan untuk keluargaku. Karenanya, akan aku doakan engkau di hari asyura yang berkah ini”.
Mendengar permintaan ini, si kaya memalingkan wajahnya dan tidak memberikan apapun pada si Faqir.
Remuk redamlah hati si faqir. Air mata meleleh di pipinya. Tanpa ia sadari, bekas air matanya terlihat oleh orang yahudi yang berjualan di samping si muslim yang kaya.
Karena penasaran, sang Yahudi menguntit di belakangnya. Setelah agak jauh, ia bertanya,
“Apa yang engkau bicarakan dengan dengannya?”,
“Aku ingin berhutang satu Dirham padanya, untuk makan keluargaku. Tapi malah ia menolakku. Padahal, aku berkata: Akan aku doakan engkau di hari ini” jawabnya dengan sedih.
“Memang, ada apa dengan hari ini?”
“Ini Hari Asyura’” kemudian si Faqir menjelaskan sebagian keutamaan Hari Asyura’.
Setelah mendengar, tergugahlah nurani lelaki yahudi itu. ia menyodorkan uang sepuluh dirham dan berkata, “Ambillah uang ini. Kasihkan pada keluargamu. Karena mulianya hari ini”.
Dengan hati yang berbunga-bunga tiada terkira. Ia menyampaikan terimakasih dan langsung pulang menemui keluarganya.
Waktu malam menjelang. Si Muslim kaya tertidur dan bermimpi seakan-akan kiamat telah terjadi. Ia merasakan haus dan kesedihan yang luar biasa. Di tengah keadaannya yang mengenaskan. Ia melihat ada rumah mewah yang terbuat dari intan permata yang berkilauan. Dengan mengangkat kepalanya ia berseru, “Wahai tuan pemilik rumah. Tolong berikan aku seteguk air…”. Setelah diam sesaat. Ia mendengar seruan orang yang berada di dalam rumah indah itu, “Dulu, rumah ini adalah milikmu. Namun, setelah engkau menghancurkan hati orang faqir yang meminta bantuanmu tadi. Maka, Aku menghapus Namamu dan menggantinya dengan Yahudi yang menolongnya dengan sepuluh dirham”.
Setelah pagi menjelang. Dengan perasaan takut mendapat celaka dan binasa. Ia bergegas mendatangi tentangga Yahudinya. Dan berkata,
“Engkau tetanggaku, ada hakku padamu dan aku membutuhkanmu”.
“Apakah itu?” jawabnya.
“Tolong “jual lah” pahala sepuluh dirham yang engkau kasihkan pada orang faqir kemarin. Dan akan aku ganti dengan seratus dirham”.
“Demi Allah. Tidak akan aku “Jual”. Walaupun engkau mau menggantinya dengan seribu Dirham. Namun, andai engkau menginginkan memasuki pintu rumah mencengangkan yang kau impikan semalam. Niscaya, aku akan mempersilahkanmu”.
Si Muslim kaya terkesiap, dan ia bertanya, “Siapa yang memberitahumu rahasia ini?”.
“Dzat yang berfirman Kun Fayakun, jadilah maka terjadilah. Dan sekarang, aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah. Nabi Muhammad adalah utusannya, Asyhadu Alla Ilaha Ilallah Wahdahu laa syariikalah. Wa anna Muhammadan ‘Abduhuu wa Rasuuluhuu”.


2. Mengusap Kepala Anak Yatim
وَمَنْ مَسَحَ رَأْسَ يَتِيْمٍ فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ رُفِعَتْ لَهُ بِكُلِّ شَعْرَةٍ عَلَى رَأْسِهِ دَرَجَةً فِي الْجَنَّة
Barang siapa mengusap kepala anak yatim pada hari Asyura maka baginya setiap satu helai rambut mendapat satu derajat di syurga



3. Mandi
وَمَنِ اغْتَسَلَ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ لَمْ يَمْرَضْ مَرَضًا إِلَّا مَرَضَ الْمَوْتِ
barang siapa mandi pada hari Asyura, maka dia tidak akan sakit kecuali sakit menjelang kematian

4. Bercelak

وَمَنِ اكْتَحَلَ الْإِثْمدَ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ لَمْ تَرْمَدْ عَيْنُهُ تِلْكَ السَّنَةَ كُلَّهَا
Barang siapa bercelak pada hari Asyura dengan batu itsmid, maka matanya tidak sakit sampai tahun depan seluruhnya


5. Membesuk Orang Sakit

وَمَنْ عَادَ مَرِيْضًا يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ فَكَأَنَّمَا عَادَ وَلَدَ آدَمَ
Barang siapa membesuk orang sakit pada hari Asyura maka seakan-akan dia membesuk seluruh putra Nabi Adam


6. Membaca Hasbunallaah Wani’mal wakil Ni’mal maula Wani’mannashier & Berdoa


Dalam Kitab Kanzunnajah, karya Syeikh Abdul Hamid halaman  20:
مَنْ قَالَ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ،نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ . سَبْعِيْنَ مَرَّةً كَفَاهُ اللهُ تَعَالَى شَرَّ ذَلِكَ الْعَامِ
Barang siapa pada hari Asyura membaca:
حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ
70 kali, maka Allah akan mencegah dia dari keburukan tahun tersebut

وَقَالَ فِيْهِ هَذَا الدُّعَاءَ سَبْعَ مَرَّاتٍ لَمْ يَمُتْ تِلْكَ السَّنَةَ وَمَنْ دَنَا أَجَلُهُ لَمْ يُوَفَّقْ لِقِرَاءَتِهِ

Dan dia membaca doa berikut ini 7 kali, maka dia tidak akan mati. Dan bagi orang yang sudah dekat ajalnya maka dia tidak mendapat pertolongan untuk bisa membacanya

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
سُبْحَانَ اللهِ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَزِنَةَ الْعَرْشِ لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنَ اللهِ إِلَّا إِلَيْهِ. سُبْحَانَ اللهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِهِ التَّامَّاتِ كُلِّهَا أَسْأَلُكَ السَّلَامَةَ كُلَّهَا بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَهُوَ حَسْبِيْ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ
وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى نَبِيِّنَا خَيْرِ خَلْقِهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّم أَجْمَعِيْنَ.

6. Bersedekah

Dalam Kitab I’anah juz 2 halaman 267

وَمَنْ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَكَأَنَّمَا لَمْ يَرُدَّ سَائِلا قَطُّ
Barang siapa bersedekah pada hari Asyura maka seakan-akan dia tidak pernah menolak peminta-minta sama sekali


Wallaahu A’lam