ISRA
Dari kata:
سَرَى يَسْرِيْ
سِرَايَةً = berjalan di waktu malam
أَسْرَى يُسْرِيْ إِسْرَاءً = memperjalankan diwaktu malam
أَسْرَى يُسْرِيْ إِسْرَاءً = memperjalankan diwaktu malam
Kapan terjadi isra mi’raj?
Mayoritas masyarakat muslim menganggap Isra’ Mi’raj terjadi pada tanggal 27 Rajab, sehingga pada tanggal ini setiap tahun selalu diperingati. Anggapan ini mengikuti pendapat Al-Hafidh Abdul Ghani Al-Maqdisi Al-Hanbali. Sebagian ulama menyatakan bahwa pendapat ini adalah yang paling kuat.
Mayoritas masyarakat muslim menganggap Isra’ Mi’raj terjadi pada tanggal 27 Rajab, sehingga pada tanggal ini setiap tahun selalu diperingati. Anggapan ini mengikuti pendapat Al-Hafidh Abdul Ghani Al-Maqdisi Al-Hanbali. Sebagian ulama menyatakan bahwa pendapat ini adalah yang paling kuat.
Disarikan
dari Kitab “Syarh Az-Zurqani ‘Ala al-Mawahib Al-Laduniyah bil Minah Al-Muhammadiyah”.
Juz. II hlm. 69-72
sumber:
http://jhonisamual.blogspot.com/2013/07/benarkah-isra-miraj-terjadi-tanggal-27.html
sumber:
http://jhonisamual.blogspot.com/2013/07/benarkah-isra-miraj-terjadi-tanggal-27.html
وقد
اختاره الحافظ عبد الغني بن سرور المقدسي في سيرته وقد أورد حديثا لا يصح سنده
ذكرناه في فضائل شهر رجب أن الاسراء كان ليلة
السابع والعشرين من رجب والله أعلم.
Al
Bidayah wannihayah, al hafizh Ibn Katsier 3/135
وكما اختلف في مبدأ الإسراء اختلف في سنته فذكر النووي في الروضة أنه
كان بعد النبوة بعشر سنين وثلاثة أشهر
Tafsir Al Alusi 10/356
Tafsir Al Alusi 10/356
Menurut al-Maududi dan mayoritas ulama, Isra Mi’raj terjadi
pada tahun pertama sebelum hijrah, yaitu antara tahun 620-621 M. Menurut
al-Allamah al-Manshurfuri, Isra Mi’raj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10
kenabian, dan inilah yang populer.
Dalil Isra:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Artinya:
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan
hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang
telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda
(kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui
Jarak antara Masjidil Haram (Mekah) dan Masjidil Aqsha (Palestina) sekitar 1500 km, yang memerlukan masa perjalanan sekitar 40 hari lamanya.
sumber:
https://musniumar.wordpress.com/2011/07/01/isra-miraj-dan-pentingnya-shalat-oleh-musni-umar-ph-d-2/
KONON, INI HANYA KONON
Tembok Ratapan / wailing wall / حائط المبكى
Tembok Barat alias Tembok Ratapan, adalah Dinding bait suci di Jerusalem
Bangsa Yahudi percaya tembok ini tidak ikut hancur karena di tempat ini
berdiam Shekhinah.
Dengan demikian,
Dengan demikian,
berdoa di tembok ini sama artinya berdoa kepada Tuhan.
Tembok ini dulunya dikenal hanya sebagai Tembok Barat,
tetapi kini disebut “Tembok Ratapan” karena di situ orang Yahudi berdoa dan
meratapi dosa-dosa mereka dengan penuh penyesalan.
tetapi kini disebut “Tembok Ratapan” karena di situ orang Yahudi berdoa dan
meratapi dosa-dosa mereka dengan penuh penyesalan.
Selain mengucapkan doa-doa mereka,
orang Yahudi juga meletakkan doa mereka yang ditulis pada sepotong kertas yang disisipkan pada celah-celah dinding itu.
orang Yahudi juga meletakkan doa mereka yang ditulis pada sepotong kertas yang disisipkan pada celah-celah dinding itu.
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Apakah Hubungan Tembok Ratapan dengan Wall Facebook?
Kenapa di Facebook mempunyai Wall(Dinding/Tembok)?
Apakah Hubungan Tembok Ratapan dengan Wall Facebook?
Kenapa di Facebook mempunyai Wall(Dinding/Tembok)?
Karena pemiliknya -Mark Zuckerberg- adalah orang Yahudi
walau kabar terakhir dia mengproklamirkan diri sebagai atheis-,
walau kabar terakhir dia mengproklamirkan diri sebagai atheis-,
(mungkin) terinspirasi dari salah satu tempat suci Yahudi di Yerusalem
yang bernama Tembok Ratapan.
yang bernama Tembok Ratapan.
Dimana kaum Yahudi melakukan ritual ibadah dengan berdoa dan
meratapi dosa-dosa mereka dengan penuh penyesalan.
meratapi dosa-dosa mereka dengan penuh penyesalan.
Selain mengucapkan doa-doa mereka, orang Yahudi juga meletakkan doa mereka
yang ditulis pada sepotong kertas yang disisipkan pada celah-celah dinding itu.
Itulah (mungkin) inspirasi Facebook Wall, untuk curhat, dan sebagainya
Itulah (mungkin) inspirasi Facebook Wall, untuk curhat, dan sebagainya
Wallaahu A’lam
فإن قيل : الإسراء لا يكون
إلا بالليل فما معنى ذكر الليل؟
قلنا : أراد بقوله : { لَيْلاً } بلفظ التنكير تقليل مدة الإسراء
وأنه أسرى به في بعض الليل من مكة إلى الشام مسيرة أربعين ليلة ،
Tafsir Arrazi 9/493
فخر الدين الرازي إمام مفسر شافعي امتدت بحوثه ودراساته ومؤلفاته من العلوم الإنسانية اللغوية والعقلية إلى العلوم البحتة في: الفيزياء، الرياضيات، الطب، الفلك. توفي الرازي في مدينة هراة سنة 606 ه
Tafsir Arrazi 9/493
فخر الدين الرازي إمام مفسر شافعي امتدت بحوثه ودراساته ومؤلفاته من العلوم الإنسانية اللغوية والعقلية إلى العلوم البحتة في: الفيزياء، الرياضيات، الطب، الفلك. توفي الرازي في مدينة هراة سنة 606 ه
Buraq
berasal dari kata Barqun yang berarti kilat. Maka, ketika
menunggang Buraq itu mereka bertiga melesat dengan melebihi kecepatan cahaya
sekitar 300.000 kilometer per detik (Mustofa, 2006:15).
Jika seandainya kecepatan Buraq diambil serendah-rendahnya setara dengan perbandingan kecepatan elektris saja: 300.000 kilometer per detik, maka jarak anatara Masjidil Haram di Mekkah dengan Masjidil Aqsha di Palestina yang berjarak 1.500 kilometer, paling tidak memakan waktu 1/200 detik..
sumber:
http://www.lampuislam.blogspot.com/2013/06/perjalanan-isra-miraj-nabi-muhammad.html
Jika seandainya kecepatan Buraq diambil serendah-rendahnya setara dengan perbandingan kecepatan elektris saja: 300.000 kilometer per detik, maka jarak anatara Masjidil Haram di Mekkah dengan Masjidil Aqsha di Palestina yang berjarak 1.500 kilometer, paling tidak memakan waktu 1/200 detik..
sumber:
http://www.lampuislam.blogspot.com/2013/06/perjalanan-isra-miraj-nabi-muhammad.html
أن الارتقاء من مكة إلى ما فوق العرش في مقدار ثلث من الليل
Tafsir Arrazi 9/495
MI’ROJ
Asal Kata عَرَجَ يَعْرُجُ عُرُوْجًا =
naik
اَلْمِعْرَاجُ isim alat = alat untuk naik
dalam Kitab Lisanul Arab 2/320 dikatakan:
اَلْمِعْرَاجُ isim alat = alat untuk naik
dalam Kitab Lisanul Arab 2/320 dikatakan:
والمِعْراج شبه سُلَّم أَو دَرَجة تعْرُج عليه الأَرواح إِذا قُبِضت يقال ليس شيءٌ أَحسن منه إِذا رآه الرُّوح لم يتمالك أَن يخرُج
Jarak bumi ke matahari adalah 150 juta
kilometer. Kalau dilewati cahaya maka dibutuhkan waktu 8 menit. Jadi, kalau
kita melihat matahari terbit yang sinarnya sampai ke mata kita, maka cahaya
yang sampai ke mata kita itu sebetulnya bukanlah matahari sekarang, melainkan
matahari 8 menit yang lalu. Cahaya matahari itu berjalan selama 8 menit barulah
sampai ke mata kita.
Ada bintang yang berjarak 10 tahun
perjalanan cahaya. Bayangkanlah kalau kita mau menuju bintang berjarak 10 tahun
cahaya menggunakan pesawat tercepat yang dimiliki manusia, misalnya menggunakan
pesawat ulang alik yang kecepatannya 20 ribu kilometer per jam. Apakah yang
kemudian terjadi? Ternyata dibutuhkan waktu 500 tahun untuk sampai ke bintang
tersebut.
تَعْرُجُ الْمَلَائِكَةُ
وَالرُّوحُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ (المعارج
4)
Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari
yang kadarnya limapuluh ribu tahun
Dalam tafsir Arraazi 16/22
{ فِى يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ أَلْفَ سَنَةٍ } [ السجدة : 5 ]
فقال : أيام سماها الله تعالى هو أعلم بها كيف تكون ، وأكره أن أقول فيها مالا
أعلم ، فإن قيل : فما قولكم في التوفيق بين هاتين الآيتين؟ قلنا : قال وهب في
الجواب عن هذا ما بين أسفل العالم إلى أعلى شرفات العرش مسيرة خمسين ألف سنة ومن
أعلى السماء الدنيا إلى الأرض مسيرة ألف سنة ، لأن عرض كل سماء مسيرة خمسمائة سنة
، وما بين أسفل السماء إلى قرار الأرض خمسمائة أخرى ، فقوله تعالى : { فِى يَوْمٍ
} يريد من أيام الدنيا وهو مقدار ألف سنة لو صعدوا فيه
إلى سماء الدنيا ، ومقدار
ألف سنة لو صعدوا إلى أعالي العرش .
Dalam
Kitab shahih Bukhari 1/359/349
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ قَالَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ
يُونُسَ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كَانَ أَبُو ذَرٍّ
يُحَدِّثُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فُرِجَ
عَنْ سَقْفِ بَيْتِي وَأَنَا بِمَكَّةَ فَنَزَلَ جِبْرِيلُ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَفَرَجَ صَدْرِي ثُمَّ غَسَلَهُ بِمَاءِ زَمْزَمَ ثُمَّ جَاءَ
بِطَسْتٍ مِنْ ذَهَبٍ مُمْتَلِئٍ حِكْمَةً وَإِيمَانًا فَأَفْرَغَهُ فِي صَدْرِي
ثُمَّ أَطْبَقَهُ ثُمَّ أَخَذَ بِيَدِي فَعَرَجَ بِي إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا
فَلَمَّا جِئْتُ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا قَالَ جِبْرِيلُ لِخَازِنِ
السَّمَاءِ افْتَحْ قَالَ مَنْ هَذَا قَالَ هَذَا جِبْرِيلُ قَالَ هَلْ مَعَكَ
أَحَدٌ قَالَ نَعَمْ مَعِي مُحَمَّدٌ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ
أُرْسِلَ إِلَيْهِ قَالَ نَعَمْ فَلَمَّا فَتَحَ عَلَوْنَا السَّمَاءَ الدُّنْيَا
فَإِذَا رَجُلٌ قَاعِدٌ عَلَى يَمِينِهِ أَسْوِدَةٌ وَعَلَى يَسَارِهِ أَسْوِدَةٌ
إِذَا نَظَرَ قِبَلَ يَمِينِهِ ضَحِكَ وَإِذَا نَظَرَ قِبَلَ يَسَارِهِ بَكَى
فَقَالَ مَرْحَبًا بِالنَّبِيِّ الصَّالِحِ وَالِابْنِ الصَّالِحِ قُلْتُ
لِجِبْرِيلَ مَنْ هَذَا قَال هَذَا آدَمُ وَهَذِهِ الْأَسْوِدَةُ عَنْ يَمِينِهِ
وَشِمَالِهِ نَسَمُ بَنِيهِ فَأَهْلُ الْيَمِينِ مِنْهُمْ أَهْلُ الْجَنَّةِ
وَالْأَسْوِدَةُ الَّتِي عَنْ شِمَالِهِ أَهْلُ النَّارِ فَإِذَا نَظَرَ عَنْ يَمِينِهِ
ضَحِكَ وَإِذَا نَظَرَ قِبَلَ شِمَالِهِ بَكَى حَتَّى عَرَجَ بِي إِلَى السَّمَاءِ
الثَّانِيَةِ فَقَالَ لِخَازِنِهَا افْتَحْ فَقَالَ لَهُ خَازِنِهَا مِثْلَ مَا
قَالَ الْأَوَّلُ فَفَتَحَ قَالَ أَنَسٌ فَذَكَرَ أَنَّهُ وَجَدَ فِي السَّمَوَاتِ
آدَمَ وَإِدْرِيسَ وَمُوسَى وَعِيسَى وَإِبْرَاهِيمَ صَلَوَاتُ اللَّهِ عَلَيْهِمْ
وَلَمْ يُثْبِتْ كَيْفَ مَنَازِلُهُمْ غَيْرَ أَنَّهُ ذَكَرَ أَنَّهُ وَجَدَ آدَمَ
فِي السَّمَاءِ الدُّنْيَا وَإِبْرَاهِيمَ فِي السَّمَاءِ السَّادِسَةِ قَالَ
أَنَسٌ فَلَمَّا مَرَّ جِبْرِيلُ بِالنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
بِإِدْرِيسَ قَالَ مَرْحَبًا بِالنَّبِيِّ الصَّالِحِ وَالْأَخِ الصَّالِحِ
فَقُلْتُ مَنْ هَذَا قَالَ هَذَا إِدْرِيسُ ثُمَّ مَرَرْتُ بِمُوسَى فَقَالَ
مَرْحَبًا بِالنَّبِيِّ الصَّالِحِ وَالْأَخِ الصَّالِحِ قُلْتُ مَنْ هَذَا قَالَ
هَذَا مُوسَى ثُمَّ مَرَرْتُ بِعِيسَى فَقَالَ مَرْحَبًا بِالْأَخِ الصَّالِحِ
وَالنَّبِيِّ الصَّالِحِ قُلْتُ مَنْ هَذَا قَالَ هَذَا عِيسَى ثُمَّ مَرَرْتُ
بِإِبْرَاهِيمَ فَقَالَ مَرْحَبًا بِالنَّبِيِّ الصَّالِحِ وَالِابْنِ الصَّالِحِ
قُلْتُ مَنْ هَذَا قَالَ هَذَا إِبْرَاهِيمُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ ابْنُ شِهَابٍ فَأَخْبَرَنِي ابْنُ حَزْمٍ أَنَّ ابْنَ عَبَّاسٍ وَأَبَا
حَبَّةَ الْأَنْصَارِيَّ كَانَا يَقُولَانِ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ عُرِجَ بِي حَتَّى ظَهَرْتُ لِمُسْتَوَى أَسْمَعُ فِيهِ
صَرِيفَ الْأَقْلَامِ قَالَ ابْنُ حَزْمٍ وَأَنَسُ بْنُ مَالِكٍ قَالَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَفَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى أُمَّتِي
خَمْسِينَ صَلَاةً فَرَجَعْتُ بِذَلِكَ حَتَّى مَرَرْتُ عَلَى مُوسَى فَقَالَ مَا
فَرَضَ اللَّهُ لَكَ عَلَى أُمَّتِكَ قُلْتُ فَرَضَ خَمْسِينَ صَلَاةً قَالَ
فَارْجِعْ إِلَى رَبِّكَ فَإِنَّ أُمَّتَكَ لَا تُطِيقُ ذَلِكَ فَرَاجَعْتُ
فَوَضَعَ شَطْرَهَا فَرَجَعْتُ إِلَى مُوسَى قُلْتُ وَضَعَ شَطْرَهَا فَقَالَ
رَاجِعْ رَبَّكَ فَإِنَّ أُمَّتَكَ لَا تُطِيقُ فَرَاجَعْتُ فَوَضَعَ شَطْرَهَا
فَرَجَعْتُ إِلَيْهِ فَقَالَ ارْجِعْ إِلَى رَبِّكَ فَإِنَّ أُمَّتَكَ لَا تُطِيقُ
ذَلِكَ فَرَاجَعْتُهُ فَقَالَ هِيَ خَمْسٌ وَهِيَ خَمْسُونَ لَا يُبَدَّلُ
الْقَوْلُ لَدَيَّ فَرَجَعْتُ إِلَى مُوسَى فَقَالَ رَاجِعْ رَبَّكَ فَقُلْتُ
اسْتَحْيَيْتُ مِنْ رَبِّي ثُمَّ انْطَلَقَ بِي حَتَّى انْتَهَى بِي إِلَى
سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى وَغَشِيَهَا أَلْوَانٌ لَا أَدْرِي مَا هِيَ ثُمَّ
أُدْخِلْتُ الْجَنَّةَ فَإِذَا فِيهَا حَبَايِلُ اللُّؤْلُؤِ وَإِذَا تُرَابُهَا الْمِسْكُ
....dari Anas bin Malik, berkata, "Abu Dzarr menceritakan bahwasanya Nabi Muhammad
shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, 'Dibukalah atap rumahku dan aku berada
di Mekah. Turunlah Jibril a.s. dan mengoperasi dadaku, kemudian dicucinya
dengan air zamzam. Ia lalu membawa mangkok besar dari emas, penuh dengan hikmah
dan keimanan, lalu ditumpahkan ke dalam dadaku, kemudian dikatupkannya. Ia
memegang tanganku dan membawaku ke langit dunia. Ketika aku tiba di langit
dunia, berkatalah Jibril kepada penjaga langit, 'Bukalah.' Penjaga langit itu
bertanya, 'Siapakah ini?' Ia (jibril) menjawab, 'Ini, Jibril.' Penjaga
langit itu bertanya, 'Apakah Anda bersama seseorang?' Ia menjawab, 'Ya, aku
bersama Muhammad saw.' Penjaga langit itu bertanya, 'Apakah dia diutus?' Ia
menjawab, 'Ya.' Ketika penjaga langit itu membuka, kami menaiki langit dunia.
Tiba tiba ada seorang laki-laki duduk di sebelah kanannya ada hitam-hitam
(banyak orang) dan di sebelah kirinya ada hitam-hitam (banyak orang). Apabila
ia memandang ke kanan, ia tertawa, dan apabila ia berpaling ke kiri, ia
menangis, lalu ia berkata, 'Selamat datang Nabi yang saleh dan anak laki-laki
yang saleh.' Aku bertanya kepada Jibril, 'Siapakah orang ini?' Ia menjawab,
'Ini adalah Adam dan hitam-hitam yang di kanan dan kirinya adalah adalah jiwa
anak cucunya. Yang di sebelah kanan dari mereka itu adalah penghuni surga dan
hitam-hitam yang di sebelah kainya adalah penghuni neraka.' Apabila ia
berpaling ke sebelah kanannya, ia tertawa, dan apabila ia melihat ke sebelah
kirinya, ia menangis, sampai Jibril menaikkan aku ke langit yang ke dua, lalu
dia berkata kepada penjaganya, 'Bukalah.' Berkatalah penjaga itu kepadanya
seperti apa yang dikatakan oleh penjaga pertama, lalu penjaga itu
membukakannya."
Anas berkata, "Beliau menyebutkan bahwasanya di beberapa langit itu beliau bertemu dengan Adam, Idris, Musa, Isa, dan Ibrahim shalawatullahi alaihim, namun beliau tidak menetapkan bagaimana kedudukan (posisi) mereka, hanya saja beliau tidak menyebutkan bahwasanya beliau bertemu dengan Adam di langit dunia dan Ibrahim di langit keenam." Anas berkata, "Ketika Jibril a.s. bersama Nabi Muhammad saw melewati Idris, Idris berkata, 'Selamat datang Nabi yang saleh dan saudara laki-laki yang saleh.' Aku (Rasulullah) bertanya, 'Siapakah ini?' Jibril menjawab, 'Ini adalah Idris.' Aku melewati Musa lalu ia berkata, 'Selamat datang Nabi yang saleh dan saudara yang saleh.' Aku bertanya, 'Siapakah ini?' Jibril menjawab, 'Ini adalah Musa.' Aku lalu melewati Isa dan ia berkata, 'Selamat datang saudara yang saleh dan Nabi yang saleh.' Aku bertanya, 'Siapakah ini?' Jibril menjawab, 'Ini adalah Isa.' Aku lalu melewati Ibrahim, lalu ia berkata, 'Selamat datang Nabi yang saleh dan anak yang saleh.' Aku bertanya,'Siapakah ini?' Jibril menjawab, 'Ini adalah Ibrahim as..'"
Ibnu Syihab berkata, "Ibnu Hazm memberitahukan kepadaku bahwa Ibnu Abbas dan Abu Habbah al-Anshari berkata bahwa Nabi Muhammad saw bersabda, 'Jibril lalu membawaku naik sampai jelas bagiku Mustawa. Di sana, aku mendengar goresan pena-pena.' Ibnu Hazm dan Anas bin Malik berkata bahwa Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, 'Allah Azza wa Jalla lalu mewajibkan atas umatku lima puluh shalat (dalam sehari semalam). Aku lalu kembali dengan membawa kewajiban itu hingga kulewati Musa, kemudian ia (Musa) berkata kepadaku, 'Apa yang diwajibkan Allah atas umatmu?' Aku menjawab, 'Dia mewajibkan lima puluh kali shalat (dalam sehari semalam).' Musa berkata, 'Kembalilah kepada Tuhanmu karena umatmu tidak kuat atas yang demikian itu.' Allah lalu memberi dispensasi (keringanan) kepadaku (dalam satu riwayat: Maka aku kembali dan mengajukan usulan kepada Tuhanku), lalu Tuhan membebaskan separonya. 'Aku lalu kembali kepada Musa dan aku katakan, 'Tuhan telah membebaskan separonya.' Musa berkata, 'Kembalilah kepada Tuhanmu karena sesungguhnya umatmu tidak kuat atas yang demikian itu. 'Aku kembali kepada Tuhanku lagi, lalu Dia membebaskan separonya lagi. Aku lalu kembali kepada Musa, kemudian ia berkata, 'Kembalilah kepada Tuhanmu karena umatmu tidak kuat atas yang demikian itu.' Aku kembali kepada Tuhan, kemudian Dia berfirman, 'Shalat itu lima (waktu) dan lima itu (nilainya) sama dengan lima puluh (kali), tidak ada firman yang diganti di hadapan Ku.' Aku lalu kembali kepada Musa, lalu ia berkata, 'Kembalilah kepada Tuhanmu.' Aku jawab, '(Sungguh) aku malu kepada Tuhanku.' Jibril lalu pergi bersamaku sampai ke Sidratul Muntaha dan Sidratul Muntaha itu tertutup oleh warna-warna yang aku tidak mengetahui apakah itu sebenarnya? Aku lalu dimasukkan ke surga. Tiba-tiba di sana ada kail dari mutiara dan debunya adalah kasturi.'"
فاما العروج ففي غير هذه الرواية من الأخبار انه لم يكن
على البراق بل رقي المعراج وهو السلم كما وقع مصرحا به في حديث أبي سعيد عند بن
إسحاق والبيهقي في الدلائل ولفظه فإذا انا بدابة كالبغل مضطرب الأذنين يقال له
البراق وكانت الأنبياء تركبه قبلي فركبته فذكر الحديث قال ثم دخلت انا وجبريل بيت
المقدس فصليت ثم أتيت بالمعراج وفي رواية بن إسحاق سمعت رسول الله صلى الله عليه و
سلم يقول لما فرغت مما كان في بيت المقدس اتي بالمعراج فلم ار قط شيئا كان أحسن
منه وهو الذي يمد إليه الميت عينيه إذا حضر فأصعدني صاحبي فيه حتى انتهى بي إلى
باب من أبواب السماء الحديث
Fathul Bari 7/208
Fathul Bari 7/208
langit pertama bertemu Nabi Adam
langit kedua bertemu Nabi Yahya dan Nabi Isa
Langit ketiga
bertemu Nabi Yusuf
Langit keempat bertemu
Nabi Idris
Langit kelima
bertemu Nabi Harun
Langit keenam bertemu Nabi Musa
Langit keenam bertemu Nabi Musa
Langit ketujuh
bertemu nabi Ibrahim
Keutamaan Hari ke 27 Rajab
Dari
Kitab Ghun_yah, karya Syeikh ‘Abdul Qadir Jailani radhiyallaahu ‘anhu juz 1
halaman 239-240
(فَصْلٌ
فِيْ فَضْلِ صِيَام السَّابِعِ وَالْعِشْرِيْنَ مِنْ رَجَبَ )
أَخْبَرَنَا
الشَّيْخُ أَبُو الْبَرَكَات هِبَةُ اللهِ السَّقَطِيُّ، قَالَ أَخْبَرَنَا الشَّيْخُ
الْحَافظُ أَبُوْ بَكْرٍ أَحْمَدُ بْنُ عَلِيٍّ ثَابِتِ بْنِ الْخَطِيْب ، قَالَ أَخْبَرَنَا
عَبْدُ الله بْنُ عَلِيِّ بْنِ مُحَمَّدٍ بَشِيْرٍ ، قَالَ أَخْبَرَنَا عَلِيُّ بْنُ
عُمَرَ الْحَافِظِ، أَخْبَرَنَا أَبُوْ بَكْرٍ نَصْرٌ أَبُوْ جَيْشُوْنٍ بْنِ مُوْسَى
الْخَلَّالِ ، أَخْبَرَنَا عَلِيُّ بْنُ سَعِيْدٍ اَلدَّيْلَمِيُّ ، أَخْبَرَنَا ضَمْرَةُ
بْنُ رَبِيْعَةَ الْقُرَشِيُّ عَنِ بْنِ شَوْذَبٍ عَنْ مَطَرٍ اَلْوَرَّاقِ ، عَنْ
شَهْرِ بْنِ حَوْشَبٍ ، عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَامَ يَوْمَ السَّابِعِ وَالْعِشْرِيْنَ
مِنْ رَجَبَ كُتِبَ لَهُ ثَوَابُ صِيَامِ سِتِّيْنَ شَهْرًا ،وَهُوَ أَوَّلُ يَوْمٍ
نَزَلَ فِيْهِ جِبْرِيْلُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالرِّسَالَةِ.
وَأَخْبَرَنَا
هِبَةُ اللهِ بِإِسْنَادِهِ عَنِ الْحسَنِ الْبَصْرِيِّ رَحِمَهُ اللهُ قَالَ: كَانَ
عَبْدُ اللهِ بْنُ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا اِذَا كَانَ يَوْمُ السَّابِعِ
وَالْعِشْرِيْنَ مِنْ رَجَبَ أَصْبَحَ مُعْتَكِفًا وَظَلَّ مُصَلِّيًا اِلَى وَقْتِ
الظُّهْرِ، فَإِذَا صَلَّى الظُّهْرَ تَنَقَّلَ هُنَيْهَةً، ثُمَّ صَلَّى أَرْبَعَ
رَكَعَاتٍ يَقْرَأُ فِيْ كُلِّ رَكْعَةٍ اَلْحَمْدُ للهِ مَرَّةً ، وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ
مَرَّةً، وَإِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ ثَلَاثًا ، وَقُلْ هُوَ
اللهُ أَحَدٌ خَمْسِيْنَ مَرَّةً ، ثُمَّ يَخْلُدُ اِلَى الدُّعَاءِ اِلَى وَقْتِ
الْعَصْرِ وَيَقُوْلُ هَكَذَا كَانَ يَصْنَعُ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيْ هَذَا الْيَوْمِ
وَأَخْبَرَنَا
هِبَةُ اللهِ بِإِسْنَادِهِ عَنْ أَبِيْ سَلْمَةَ، عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ وَسَلْمَانَ
الْفَارِسِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَا: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ فِيْ رَجَبَ يَوْمًا وَلَيْلَةً مَنْ صَامَ ذَلِكَ الْيَوْمَ
وَقَامَ تِلْكَ اللَّيْلَةَ كَانَ لَهُ مِنَ الْأَجْرِ كَمَنْ صَامَ مِائَةَ سَنَةٍ
وَقَامَ لَيَالِيَهَا وَهِيَ لِثَلَاثَةٍ
يَبْقِيْنَ مِنْ رَجَبَ، وَهُوَ الْيَوْمُ الَّذِيْ بُعِثَ فِيْهِ نَبِيُّنَا صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Wallaahu A’lam
